1.14
BERLEBIHAN TERHADAP ORANG SHALIH PINTU KESYIRIKAN
Orang shalih adalah orang yang baik karena mengikuti syariat Allah, baik dalam hal aqidah, ibadah, maupun muamalah. Mereka memiliki derajat yang berbeda-beda di sisi Allah swt. Kita sebagai seorang muslim diperintahkan untuk mencintai mereka dan mengikuti jejak mereka dalam kebaikan.
Berteman dan bermajelis dengan mereka adalah sebuah keberuntungan. Membaca perjalanan hidup mereka bisa menambah keimanan dan meneguhkan hati kita. Menghormati mereka diperintahkan selama masih berada dalam batas-batas yang diizinkan agama.
Namun, berlebih-lebihan terhadap orang shalih seperti mendudukkan mereka di atas kedudukannya sebagai manusia, atau men-sifat-i mereka dengan sifat-sifat yang tidak pantas kecuali untuk Allah, maka ini hukumnya:
HARAM.
Maksud haram dalam hal ini adalah tidak diperbolehkan menurut agama karena menjadi pintu terjadinya kesyirikan dan penyerahan ibadah kepada selain Allah.
Mencintai Rasulullah saw melebihi cinta kita kepada orang tua, anak, dan semua manusia merupakan kewajiban dalam agama Islam, sebagaimana yang terdapat di dalam hadist. Namun, Rasulullah saw melarang kita berlebih-lebihan terhadap beliau dengan mendudukan beliau di atas kedudukannya, yaitu sebagai hamba Allah dan seorang Rasul.
Sabda Rasulullah:
"Janganlah kalian berlebih-lebihan terhadapku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan terhadap Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah hamba-Nya, maka katakanlah: hamba Allah dan rasul-Nya."
(HR. Bukhari)
Beliau adalah seorang hamba, maka tidak boleh disembah.
Beliah adalah seorang rasul, maka tidak boleh dicela dan diselisihi.
Apabila berlebih-lebihan terhadap sebaik-baik manusia, yaitu Rasulullah saw tidak diperbolehkan, maka bagaimana dengan yang lain? Dan diantara bentuk ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap orang sholeh adalah:
- Meyakini bahwa mereka mengetahui ilmu ghaib.
- Membangun di atas kuburan mereka.
- Beribadah kepada Allah disamping kuburan mereka
- dan lainnya
- Bentuk paling parah adalah menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka.
Semoga Allah melapangkan hati kita untuk menerima kebenaran.
Tidak ada tambahan khusus dari saya mengenai topik ini. Ada sih bahasan mengenai sikap yang berlebih-lebihan terhadap orang shalih lainnya. Tapi bahasannya mirip dengan materi kali ini. Jadi, lebih baik materi singkat ini saja. Penting sekali untuk menjaga hati dari kesyirikan. Menghormati yang berlebihan ini jadi salah satu pintunya. Berhati-hatilah.
Btw, tahukan siapa itu Isa Bin Maryam? Nabi Isa... yang... akhirnya... disembah.
Juga pada beberapa kisah, masa jahiliyyah dulu, patung-patung sesembahan mereka adalah patung orang shalih yang dimaksudkan untuk mengenang mereka. Malah akhirnya disembah.
Tipis sekali perbedaannya. Berhati-hati, jeli, dan doa. Semoga Allah menyelamatkan kita dan keluarga kita.
Demikian catatan ini saya selesaikan, semoga bermanfaat bagi saya, pembaca, dan alam semesta. Jikalah menemukan perbedaan pendapat, silahkan merujuk pada ustadz yang lebih banyak ilmu agama Islamnya, lebih kuat pendapatnya, shahih dalilnya.
Wassalamu'alaikum warrahmatullah,
Bumi, 03 Juni 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar