1.17
AT-TATHOYYUR
(Merasa Sial Dengan Sesuatu)
Tathoyyur yaitu merasa akan bernasib sial karena melihat atau mendengar kejadian tertentu. Misalnya melihat orang yang bertabrakan, berkelahi atau yang semisalnya, kemudian hal tersebut menyebabkan ia TIDAK JADI melaksanakan hajatnya seperti bepergian, berdagang, dan sebagainya.
Dalam sumber lain (*1), disebutkan bahwa tathoyyur atau bisa disebut dengan thiyarah, secara bahasa diambil dari kata الطَّيْر (tho’ir) yang artinya ‘burung’. Karena orang-orang arab dimasa dahulu, ketika mereka hendak bepergian, mereka mengambil seekor burung dan kemudian diterbangkan. Jika burung tersebut terbang ke arah kanan, mereka merasa ini adalah hari keberuntungan, maka mereka melanjutkan niat mereka untuk bepergian. Namun jika burung tersebut terbang ke arah kiri maka mereka merasa sial dan akhirnya mengurungkan niat mereka dan tidak jadi bepergian.
Tathoyyur termasuk SYIRIK KECIL apabila perasaan tersebut kita ikuti. Sabda Rasulullah yang artinya:
"Barangsiapa yang thiyarah menyebabkan ia tidak jadi melaksanakan hajatnya maka ia telah berbuat syirik."
(HR. Imam Ahmad, Shahih)
*Akika masih masih perlu mencari matan hadist dan tambahan info lainnya.
Perasaan ini sebenarnya tidak akan mempengaruhi takdir sebagaimana hal ini dinafikkan dan diingkari oleh Rasulullah saw:
"dan tidak ada thiyarah"
(HR.Bukhari-Muslim)
*Akika masih perlu cari info tambahan, di sumber lain sih ada, banyak. Cuma, akika belum pegang bukunya jadi... masih harus cari tahu.
Maksudnya, thiyyarah ini adalah hanya perasaan saja, tidak ada pengaruhnya terhadap takdir Allah swt. Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh mengikuti was-was syaitan ini. Hendaknya seorang muslim mengikuti keyakinan yang kuat bahwa semua yang terjadi di permukaan bumi berupa kebaikan dan keburukan adalah takdir Allah semata dan yakin bahwa tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Allah, tidak ada yang melindungi dari keburukan kecuali Allah. Dan bertawakkal kepada Allah semata dan berbaik sangkalah kepada Allah.
Apabila datang perasaan itu, maka hendaklah segera hilangkan dengan tawakkal dan tetaplah melaksanakan hajat. Apa yang terjadi setelah itu adalah takdir Allah semata.
Adapun tafa'ul, yaitu berbaik sangka kepada Allah karena melihat atau mendengar sesuatu, diperbolehkan di dalam agama kita.
Dahulu, Rasulullah sering bertafa'ul. Seperti saat perjanjian hudaibiyah, utusan Quraisy saat itu bernama Suhayb. Suhayb Suhail adalah bentuk pengecilan dari kata sahl yang artinya yang mudah. Maka Rasulullah saw berbaik sangka kepada Allah bahwa perjanjian itu akan membawa kemudahan dan kebaikan bagi umat islam. Maka benarlah prasangka beliau kepada Allah swt. Setelah perjanjian tersebut pintu-pintu kemudahan bagi umat Islam terbuka.
Hmmm... gitu kiranya. Prasangka baik pun boleh jadi doa... Ng.. okelas. Masih rada mengganjal karena belum baca kisah lengkap Perjanjian Hudaibiyah. Cuma untuk saat ini okelas. Masih banyak yang harus di upload~
Adapun tafa'ul, yaitu berbaik sangka kepada Allah karena melihat atau mendengar sesuatu, diperbolehkan di dalam agama kita.
Dahulu, Rasulullah sering bertafa'ul. Seperti saat perjanjian hudaibiyah, utusan Quraisy saat itu bernama Suhayb. Suhayb Suhail adalah bentuk pengecilan dari kata sahl yang artinya yang mudah. Maka Rasulullah saw berbaik sangka kepada Allah bahwa perjanjian itu akan membawa kemudahan dan kebaikan bagi umat islam. Maka benarlah prasangka beliau kepada Allah swt. Setelah perjanjian tersebut pintu-pintu kemudahan bagi umat Islam terbuka.
Hmmm... gitu kiranya. Prasangka baik pun boleh jadi doa... Ng.. okelas. Masih rada mengganjal karena belum baca kisah lengkap Perjanjian Hudaibiyah. Cuma untuk saat ini okelas. Masih banyak yang harus di upload~
Yak!
Sekian catatan ini Akika selesaikan.
Mudah-mudahan halaqoh lainnya segera tampil cantik di catatan dunia maya
Akika yang penuh warna.
Demikianlah, semoga bermanfaat bagi saya dan pembaca.
Jikalah ada perbedaan pendapat, silahkan merujuk pada ustadz yang lebih
banyak ilmu agamanya, lebih shahih dalilnya, dan baik akhlaknya. Semoga
Allah memudahkan kita untuk memahami agama ini.
Wassalamu'alaikum warrahmatullah,
Bumi, September 2016
(Wah... udah tanggal 4 aja)
(Wah... udah tanggal 4 aja)
Referensi:
Semua tulisan berwarna ungu merupakan hasil pemahaman saya terhadap materi halaqoh HSI.
Semua tulisan berwarna selain ungu berasal dari sumber lainnya.
Sumber lain:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar