Kamis, 13 Oktober 2016

HSI 1 [Belajar Tauhid] - Halaqoh 20 [Riya]

1.20
RIYA



Riya adalah seseorang mengamalkan amal ibadah BUKAN karena ingin pahala dari Allah swt tapi karena ingin dilihat manusia dan dipuji.

Riya hukumnya adalah haram dan riya termasuk dalam SYIRIK KECIL (tidak mengeluarkan seseorang dari islam).

Riya adalah sebab diantara tidak diterimanya amal seseorang seberapa pun besar amal tersebut.

Sabda Rasulullah:
"Aku adalah dzat yang paling tidak butuh dengan syirik. Barang siapa yang mengamalkan sebuah amalan dengan menyekutukan Aku bersama yang lain di dalam amalan tersebut maka Aku akan meninggalkannya dan juga kesyirikannya."
(H.R Muslim)

Waktu saya cek ulang mengenai materi riya, di buku hadist Qudsi bahkan ada satu chapter khusus yang membahas ini. Hadist di atas dari Abu Hurairah, diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ibnu Majah, dan 2 lagi (panjang namanya), shahih.


Sebagian ulama berpendapat bahwa syirik yang kecil tidak ada harapan akan diampuni Allah swt."Dia harus di azab supaya bersih dari dosa riya tersebut"

Beda dengan dosa besar yang ada di bawah kehendak Allah yang kalau Allah menghendaki akan diampuni langsung, kalau Allah menghendaki, maka akan di azab.
Hal ini diperoleh dengan memperhatikan dalil:

  إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
(Al-Qur'an, surat An-Nisa ayat 48) (1)

Diulangi lagi di An-Nisa ayat 116. Penting banget kan ini?
 

Siapa orang yang pertama kali akan dinyalakan api neraka dengan mereka? Mereka bukanlah pereman-pereman di jalan, atau pembunuh yang kejam. Tapi mereka justru orang-orang yang beramal soleh.

1. Orang yang mengajarkan Al-Qur'an supaya dikatakan sebagai seorang Qori yang suka dan mahir membaca
2. Orang yang berinfaq supaya dikatakan dermawan
3. Orang yang berjihad supaya dikatakan sebagai seorang pemberani

Saya cek ricek, ada di dalam shahih hadist Qudsi. Saya kutipkan terjemahan bahasa Indonesianya saja:

Dari Abu Hurairah, dia bertutur:"Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya manusia yang pertama kali diputuskan (perkaranya) pada hari Kiamat ialah seseorang yang mati syahid. Dia didatangkan lalu Allah memberitahukan kepadanya nikmat-nikmat yang pernah Dia berikan. Dia mengakui semua itu, lalu Allah bertanya:
'Apa yang kamu lakukan dengan (nikmat-nikmat) itu?'
'Aku berperang karena-Mu hingga aku mati syahid,' jawabnya.
'Kamu berdusta, tetapi kamu berperang agar dikatakan pemberani,' kata Allah.
Dan memang telah dikatakan orang demikian.
Kemudian, dia diperintahkan untuk diseret dengan wajah di bawah, lalu dilemparkan ke Neraka.

Selanjutnya didatangkan seseorang yang belajar, mengajarkan ilmu, serta membaca Al-Qur'an, lantas Allah memaparkan nikmat-nikmat yang pernah Dia berikan kepadanya. Ia mengakui semua itu, lalu Allah bertanya:
'Apa yang kamu lakukan dengan (nikmat-nikmat) itu?'
'Aku mempelajari dan mengajarkan ilmu, serta membaca al-Quran karena-Mu,' jawabnya.
'Kamu berdusta, tetapi kamu mempelajari ilmu agar disebut alim, dan kamu membaca al-Quran agar kamu disebut qari,' kata Allah.

Dan memang telah dikatakan orang demikian. Kemudian dia diperintahkan untuk diseret dengan wajah di bawah, lalu dilemparkan ke Neraka.

Selanjutnya didatangkan seseorang yang diberi kelapangan (rezeki) oleh Allah, yakni dengan memberinya berbagai macam harta benda, lalu Allah memberitahukan nikmat-nikmat yang pernah Dia berikan kepadanya. Dia mengakui sema itu, lalu Allah bertanya:
'Apa yang kamu lakukan dengan (nikmat-nikmat) itu?'
 'Tidaklah aku membiarkan satu pun jalan (celah) yang Engkau sukai untuk diberikan infak, melainkan aku berinfak di sana semata-mata karena Engkau.'
'Kamu berdusta, tetapi kamu berbuat itu agar dikatakan dermawan,' kata Allah.

Dan memang telah dikatakan orang demikian. Kemudian, dia diperintahkan untuk diseret dengan wajah di bawah lalu dilemparkan ke Neraka."
(Shahih Hadist Qudsi dan Syarahnya) (2)


Panjang juga.  

 

Beramal bukan karena Allah. Sebagaimana dikabarkan Rasulullah di dalam hadist-hadist yang shahih. Oleh karena itu, ikhlaslah dalam beramal. Ikhlas adalah barang yang sangat berharga.
Para salaf juga merasakan beratnya membersihkan hati mereka.
Hanya kepada Allah kita meminta keikhlasan dalam beramal dan dijauhkan dari riya, sum'ah, ujub, dan berbagai penyakit hati. 

Ah jadi kepo ada apa aja penyakit hati.. kaaannnn.. Riya, ujub, hasad.. Btw, ada yang jauh lebih penting. Katergori hati. Ada hati yang sehat, mati, dan sakit. Apa ciri-cirinya? Duh panjang, Akika kasi link aja ya, klik disini.

Cara biar hatinya sehat? (3)
1. Sering membaca Al-Quran
2. Sering istighfar
3. Sering bershalawat
4. Qiyamul lail (menghidupkan malam dengan ibadah)   


Dan marilah kita biasakan untuk menyembunyikan amal kita, kecuali kalau ada maslahat yang lebih kuat.


Oke sip. Demikianlah, semoga bermanfaat bagi saya dan pembaca. Jikalah ada perbedaan pendapat, silahkan merujuk pada ustadz yang lebih banyak ilmu agamanya, lebih shahih dalilnya, dan baik akhlaknya. Semoga Allah memudahkan kita untuk memahami agama ini.

Wassalamu'alaikum warrahmatullah,
Bumi, September 2016

 

Referensi:
Semua tulisan berwarna ungu merupakan hasil pemahaman saya terhadap materi halaqoh HSI.
Semua tulisan berwarna selain ungu berasal dari sumber lainnya.
Sumber lain:
(2) Ash-Shababithi, Syaikh Ishamuddin. 2014. Shahih Hadist Qudsi dan Syarahnya.Pustaka Imam Syafii. pent: Umar Mujtahid
(3) https://ummusalma.wordpress.com/2007/07/13/macam-macam-hati-dan-kriterianya/

Kalau mau baca artikel lain:
https://firanda.com/index.php/artikel/penyakit-hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar