Kamis, 13 Oktober 2016

HSI 1 [Belajar Tauhid] - Halaqoh 23 [Taat Kepada Ulama Dalam Kebenaran]

1.23
TAAT KEPADA ULAMA DALAM KEBENARAN



Ulama adalah orang-orang yang memiliki ilmu tentang Allah dan juga agamanya. Ilmu yang membawa dirinya untuk bertakwa kepada Allah swt. Mereka adalah pewaris para nabi dan kedudukan mereka di dalam agama Islam sangat tinggi. Allah telah mengangkat derajat pada ulama dan memerintahkan kita untuk taat kepada mereka selama mereka menyeru dan mengajak kepada kebenaran dan kebaikan.

Firman Allah:

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ اللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ الرَّسُولَ وَأُو۟لِى الْأَمْرِ مِنكُمْ

"Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan kepada Rasul dan ulil amri kalian."
(Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 59) (1)

Ulil Amri mencakup ulama dan umara' (pemerintah). Menghormati mereka, yaitu para ulama, bukan berarti menaati mereka dalam segala hal sampai pada kemaksiatan. Ulama, seperti manusia lain, yang ijtihad mereka, kadang salah. Kalau salah, mereka mendapatkan 1 pahala. Kalau benar, mereka mendapatkan 2 pahala.

Kalau telah jelas kebenaran bagi seorang mslim, dan telah jelas bahwa seorang ulama menyelisihi kebenaran tersebut, maka tidak boleh seseorang menaati ulama tersebut kemudian meninggalkan kebenaran.

Sabda Rasulullah:
"Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan. Sesungguhnya ketaatan hanya dalam kebenaran."
(Muttafaqun 'alaih)


Apabila seseorang menaati ulama dalam kemaksiatan kepada Allah, maka dia telah menjadikan ulama tersebut sebagai pembuat syariat, bukan sebagai penyampai syariat. Seperti yang dilakukan orang-orang Yahudi dan Nasrani.

Firman Allah:

اتَّخَذُوٓا۟ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبٰنَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوٓا۟ إِلٰهًا وٰحِدًا ۖ لَّآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحٰنَهُۥ عَمَّا يُشْرِكُونَ

"Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. 
(Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 31) (1)

Rasulullah menjelaskan ayat ini:
Ketahuilah bahwa mereka bukan beribadah kepada ulama dan ahli ibadah tersebut tetapi bila mereka menghalalkan apa yang Allah haramkan, maka mereka ikut menghalalkan. Apabila ulama dan ahli ibadah tersebut mengharamkan apa yang Allah halalkan, maka mereka ikut mengharamkannya."
(H.R Tirmidzi, derajat: hasan)


Ndak ada komentar tambahan tentang ini. Rasanya terbayang sikap berlebihan pada ulama, yang menjadikan seseorang jauh dari Allah. Menuruti semua kemauan ulama yang dimaksud meskipun jauh dari perintah Allah. Kalau udah begitu siapa sebenarnya yang diibadahi? Makanya penting pakai banget cek ricek lagi apapun yang disampaikan orang lain mengenai nasihat agama. Kalau benar semoga bertambah keyakinan. Kalau kurang tepat semoga ditunjuki kebenaran.
 
Oke sip. Demikianlah, semoga bermanfaat bagi saya dan pembaca. Jikalah ada perbedaan pendapat, silahkan merujuk pada ustadz yang lebih banyak ilmu agamanya, lebih shahih dalilnya, dan baik akhlaknya. Semoga Allah memudahkan kita untuk memahami agama ini.

Wassalamu'alaikum warrahmatullah,
Bumi, Oktober 2016

 

Referensi:
Semua tulisan berwarna ungu merupakan hasil pemahaman saya terhadap materi halaqoh HSI.
Semua tulisan berwarna selain ungu berasal dari sumber lainnya.
Sumber lain:
(1) http://quranterjemah.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar