Senin, 30 Mei 2016

HSI 1 [Belajar tauhid] - Halaqoh 11 [Ar-Ruqyah / Jampi-Jampi]

1.11
AR-RUQYAH [JAMPI-JAMPI]



Ruqyah merupakan bacaan yang dibacakan kepada orang yang sakit supaya sembuh. 

Ruqyah dibolehkan selama TIDAK ada ke-SYIRIK-an.

 Auf Bin Malik menyampaikan:
"Kami dahulu meruqyah di zaman jahiliyyah, maka kami bertanya kepada Rasulullah,'Ya Rasulullah, apa pendapatmu tentang Ruqyah ini?'
Rasulullah bersabda,'Perlihatkanlah kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Sesungguhnya ruqyah tidak mengapa selama tidak ada kesyirikan."
(H.R Abu Dawud, di shahihkan oleh Syaikh Albani).
 
Ruqyah yang tidak ada kesyirikan, seperti ruqyah dari ayat-ayat Al-Qur'an, dari doa-doa yang diajarkan Nabi --dan ini lebih utama, atau dengan doa-doa lain yang diketahui kebenaran maknanya baik dalam bahasa arab atau bahasa lainnya.

Kemudian hendaknya orang yang meruqyah/diruqyah meyakini bahwa ruqyah hanyalah sebab belaka. Tidak berpengaruh dengan sendirinya dan tidak boleh seseorang bertawakkal kepada sebab tersebut.

Seorang muslim mengambil sebab dan bertawakal kepada Dzat Yang Menciptakan sebab tersebut, yaitu Allah swt.

Jadi, ruqyah yang dibolehkan itu:
1. Bacaan ruqyah menggunakan ayat Al-Quran atau nama dan sifat Allah
2. Menggunakan bahasa arab atau kalimat yang mempunyai makna
3. Meyakini bahwa ruqyah bermanfaat disebabkan oleh Allah, bukan dari dzat ruqyah itu sendiri.
Hal serupa juga ada di tulisan link ini, juga membahas tentang kriteria ruqyah yang sesuai syariat.
  
 

Ruqyah yang mengandung kesyirikan adalah jampi-jampi (bacaan) yang mengandung permohonan kepada selain Allah, apakah itu permohonan kepada jin maupun wali. Biasanya disebutkan di situ nama-nama mereka.

Tidak jarang jampi-jampi ini dicampur dengan ayat-ayat Al-Quran atau dengan nama-nama Allah, atau dengan kalimat yang berasal dari bahasa arab. Tujuannya adalah mengelabui orang-orang jahil / yang tidak tahu.

Ruqyah yang mengandung kesyirikan telah dijelaskan Rasulullah:
"Sesungguhnya jampi-jampi dan jimat dan juga pelet adalah syirik." 
(H.R Abu Dawud, Ibnu Majah, dihahihkan oleh Syaikh Albani)


Apa yang saya peroleh dari materi sampai dengan halaqoh ke sebelas ini adalah...
"Bergantunglah hanya kepada Allah..."

Memuja ulama tidak berlebih. Ambil barokahnya dengan pelajari ilmunya.
Mengambil barokah dari suatu benda juga tidak berlebihan.
Kembalikan semua kepada Allah.
Sebagai muslim, jadikan Allah sebagai satu-satunya yang ada di dalam hati. Bukan lainnya. Hanya Allah yang pantas diberikan pengagungan dengan cara menyembelih dan bernadzar (lihat materi sebelumnya). Dan ini tidaklah mudah, anyway.~

Demikianlah materi ini saya rampungkan, semoga bermanfaat bagi saya dan pembaca. Jikalah ada perbedaan pendapat, silahkan merujuk pada ustadz yang lebih banyak ilmu agama Islamnya dan lebih shahih dalilnya. Barakallahu fiikum..


Wassalamu'alaikum warrahmatullah,
Bumi, 30 Mei 2016 

Referensi:

Semua tulisan yang ungu berasal dari pemahaman saya terhadap halaqoh HSI.
Semua tulisan selain ungu berasal dari sumber lainnya.

Keterangan tambahan mengenai materi ini:

Minggu, 29 Mei 2016

HSI 1 [Belajar Tauhid] - Halaqoh 10 [Termasuk Syirik Bernadzar Untuk Selain Allah]

1.10
TERMASUK SYIRIK BERNADZAR UNTUK SELAIN ALLAH



Bernadzar merupakan ibadah dan bentuk pengagungan kepada Allah. Kalimatnya sebagai berikut:
"wajib saja melakukan ibadah ini untuk Allah."
"Saya bernadzar untuk Allah bila telah terlaksana hajat (keinginan) X."

Nadzar merupakan ibadah dan bentuk pengagungan, karena itu tidak diperkenankan  bernadzar untuk selain Allah.


Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 270 (*1):


"Dan apa yang kalian nafkahkan/nadzarkan, maka sesungguhnya Allah swt mengetahuinya."


Dari ayat di atas maka, Allah mengabarkan bahwa Allah mengetahui nadzar hambanya dan akan membalas dengan balasan yang baik. Ini menunjukkan bahwa nadzar adalah ibadah yang seorang muslim diberikan pahala atas nadzar tersebut.

Menunaikan apa yang dinazdarkan, bila dalam ketaatan, hukumnya WAJIB.

Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Hajj ayat 29 (*2):





"Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada diri mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah)"
 
Perhatikan..
"... dan supaya mereka menunaikan nadzar-nadzar mereka..."


Sabda Rasulullah:
"Barang siapa yang bernadzar untuk menaati Allah, maka menaatinya. Barangsiapa yang bernadzar untuk memaksiati Allah maka janganlah ia memaksiati-Nya." (HR.Bukhari)

Bernadzar untuk selain Allah termasuk SYIRIK BESAR, yang menyebabkan seseorang keluar dari islam.

Semoga Allah selalu melindungi kita dan keluarga kita dari perbuatan syirik. 

Alhamdulillah, akhirnya tulisan ini rampung juga. Sebenarnya ada banyak pembahasan tentang nadzar yang perlu dibaca. Karena nadzar ini sebaiknya tidak sering dilakukan. Kenapa? Ya kenapa saya juga butuh penjelasan. Haha. Cuma... asa pikiran teh lagi melayang. Jadi punten pisan kapan-kapan aja akika tulis dimari.
Yang udah terlanjur penasaran klik aja link di bawah untuk penjelasan lebih lanjut tentang nadzar.

Demikianlah, semoga ada kebaikan yang pembaca dapatkan setelah membaca catatan ini. Kebenaran adalah milik Allah, kesalahan berasal dari saya. Jikalah ada perbedaan pemahaman, silahkan merujuk pada ustad yang lebih banyak ilmunya dan lebih shahih dalilnya. Oke sip caw.


Wassalamu'alaikum warrahmatullah,
Bumi, 29 Mei 2016 



Referensi:
Semua tulisan berwarna ungu bersumber dari pemahaman saya terhadap halaqoh HSI.
Semua tulisan selain ungu sumbernya selain HSI.

Keterangan tanda bintang (*):
(1) http://www.ibnukatsironline.com/2015/04/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-270-271.html  
(2) http://www.ibnukatsironline.com/2015/07/tafsir-surat-al-hajj-ayat-28-29.html 

Info tambahan tentang nadzar:

HSI 1 [Belajar Tauhid] - Halaqoh 9 [Termasuk Syirik Besar Menyembelih Untuk Selain Allah]

1.9
TERMASUK SYIRIK BESAR MENYEMBELIH
UNTUK SELAIN ALLAH



Menyembelih termasuk ibadah yang agung dalam agama Islam. Di dalamnya ada:
1. Peng-agung-an terhadap Allah, Tuhan Semesta Alam
2. Sebagai wujud cinta dengan mengorbankan sebagian harta kita untuk Allah.

Misalnya, pada ibadah qurban di hari Idul Adha, aqiqah, dan hadyu bagi sebagian jamaah haji.
Hadyu (hadiy-yu): hewan yang disembelih sebagai kewajiban haji tamattu' dan qiron (Tuasikal, 2012) (*1). 
Aqiqah: menyembelih hewan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai ungkapan syukur atas kelahiran bayi yang dilakukan setelah kelahiran bayi. (*2)

Allah memerintahkan kita menyerahkan ibadah yang mulia ini hanya untuk Allah semata.
Firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Kautsar ayat 2 (*3):
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
"Maka sholatlah dan menyembelihlah untuk Tuhanmu"


Barangsiapa yang menyerahkan ibadah menyembelih untuk selain Allah dalam rangka mengagungkan atau mendekatkan diri kepada selain Allah (sama saja apakah itu untuk seorang nabi, wali, atau kepada jin dan lainnya)....
Maka, dia telah jatuh ke dalam syirik BESAR yang mengeluarkan seseorang dari islam, membatalkan amalannya dan terkena ancaman laknat dari Allah.

Sabda Rasulullah:
"Allah melaknat seseorang yang menyembelih untuk selain Allah" (Shahih, H.R Muslim)
Maksud melaknat disini adalah dijauhkan dari rahmat Allah.

Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, janganlah kita sekali-kali menyembelih Wasselain Allah, meskipun hanya seekor lalat dengan harapan untuk mendapatkan manfaat atau terhindar dari mudharat.

Sebagai muslim kita harus yakin bahwa manfaat dan mudharat datang dari Allah semata dan hanya kepadaNya seorang muslim bertawakal.

Jleb! Pesan ustad dalem banget, baper akika baper.
Insya Allah, semoga kita senantiasa dilindungi Allah dari dosa besar tersebut.

Demikianlah catatan ini saya rampungkan. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Segala kebaikan datang dari Allah, segala kekurangan adalah milik saya. Jikalah pembaca menemukan perbedaan pendapat, silahkan merujuk pada ahli ilmu agama Islam yang lebih banyak ilmu agamanya, lebih shahih dalilnya.
 Wassalamu'alaikum warrahmatullah,
Bumi, 29 Mei 2016
 


Referensi:
Semua tulisan berwarna ungu merupakan pemahaman saya terhadap materi halaqoh HSI.
Tulisan selain ungu berasal dari selain materi HSI.

Keterangan tanda bintang (*)
(1)https://rumaysho.com/2899-menunaikan-sembelihan-hadyu-sebelum-idul-adha.html
(2) https://muslimah.or.id/1589-seputar-aqiqah.html
(3) https://rumaysho.com/2712-al-kautsar-dan-kenikmatan-yang-banyak.html

Kamis, 26 Mei 2016

HSI 1 [Belajar Tauhid] - Halaqoh 8 [Bertabarruk / Mencari Barakah]

BERTABARRUK (MENCARI BARAKAH/BAROKAH)


Okelas, harus diakui, kesibukan menyita, hingga tulisan resume ini tertunda. Alhamdulillah, akhirnya ada waktunya juga. Meskipun rada tengah malem. Yuk Mari~


Barokah adalah banyaknya kebaikan dan langgengnya kebaikan tersebut. Allah adalah dzat yang ber-barokah, artinya, banyak kebaikannya.

Firman Allah:
"tabarakallahu rabbul 'alamin"
Dan Allah adalah dzat yang memberikan keberkahan/kebaikan kepada sebagian makhlukNya sehingga makhluk tersebut menjadi makhluk yang berbarokah dan banyak kebaikannya.

Yuk mari buka Al-Quran surat Ali Imran ayat 96 (*1):

 "Sesungguhnya rumah yang pertama yang Allah letakkan bagi manusia untuk beribadah adalah yang di Mekah yang berbarokah dan petunjuk bagi seluruh alam."

Ka'bah diberikan barokah oeh Allah dan cara untuk mendapatkan barokahnya adalah dengan melakukan ibadah di sana.

 Firman Allah dalam surat Ad-Dukhan ayat 3 (*2):

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
 "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (AlQuran) pada malam yang berbarokah. Sesungguhnya kami memberikan peringatan."

Malam lailatul Qadr adalah malam yang berbarokah dan cara mendapatkan barokahnya adalah dengan melakukan ibadah di malam tersebut.

Seorang ulama berbarokah dengan ilmunya dan juga dakwahnya. Cara mencari keberkahan atau kebaikannya adalah dengan menimba ilmu dari ulama tersebut.


Ada barokah yang sifatnya dzatiyyah, yaitu dzat yang berbarokah. Barokah jenis ini bisa berpindah dan hanya Allah berikan kepada Nabi dan Rasul. Oleh karena itu, dulu para sahabat nabi bertabarruk (mencari berkah) dengan bekas air wudhu nabi, rambut beliau, dan keringat beliau. Sepeninggal beliau, mereka tidak melakukan ini kepada Abu Bakr dan Umar dan para sahabat yang lain. Ini menunjukkan bahwa ini adalah kekhususan para nabi dan para rasul.


Sebentar, ini rasanya ganjil di kepala, saya searching dulu... sudah jadi kebiasaan saya dalam urusan agama, kalau ada yang "baru nih" langsung cek. Shahih? Beneran? Kebetulan di rumah ada buku hadist shahih Bukhari Muslim, yang shahih aja. Kalau yang ga shahih belum berani baca. Itu pun hanya dibuka bila perlu. (Piye toh... ternyata parah. Ga belajar padahal buku ada) (*3).

Ini, saya point ya~
1.  Bab 45 (Keutamaan), Mukjizat Nabi (Hadist ke-1468)
"Anas bin Malik berkata,"Ketika waktu sholat Ashar tiba, orang-orang mencari air wudhu namun tidak mendapatkannya. Lalu aku melihat Rasulullah saw diberi air wudhu. Beliau kemudian meletakkan tangannya di dalam bejana tersebut seraya memerintahkan orang-orang untuk berwudhu darinya." Anas berkata,"Aku melihat air keluar dari jari-jari beliau hingga semua orang sampai yang terakhir dapat berwudhu."

2. Harum Aromanya, Halus Lembut Badannya
"Anas berkata,"Belum pernah aku menyentuh sutra dan tidak juga dibaj (jens sutra lain) yang lebih lembut dibandingkan telapak tangan Nabi saw. Belum pernah pula aku mencium suatu aroma sekalipun atau bau minyak wangi sekalipun yang lebih wangi dibanding aroma atau wangi Nabi."

3. Harum dan Berkahnya Keringat Nabi
"Anas meriwayatkan bahwa Ummu Sulaim biasa membentangkan tikar dari kulit untuk Nabi Muhammad saw, lalu beliau istirahat siang di atas tikar tersebut. Anas mengisahkan,"Apabila Nabi saw telah tidur maka Ummu Sulaim mengambil keringat dan rambutnya yang terjatuh dan meletakkannya di wadah kaca. Setelah itu, ia mengumpulkannya di sukk (ramuan minyak wangi)."

4. Penetapan Ciri-ciri Khatam (Cap) Kenabian yang Ada Pada Rasulullah
As-Sa'ib bin Yazid berkata,"Bibiku pergi menemui Nabi saw bersamaku, lalu ia berkata,'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saudara perempuanku ini sedang sakit.' Maka Nabi saw mengusap kepalaku dan memohon keberkahan untukku. Kemudian beliau berwudhu dan aku pun minum sisa air wudhunya. Kemudian aku berdiri di belakangnya hingga aku melihat ada tanda kenabian sebesar telur burung di antara dua pundaknya."

Ada juga sih keutamaan Nabi dan Rasul lainnya dalam buku ini, hanya... serius banyak banget. Bagian yang menarik adalah... Rasulullah tampan sekali. hahahaha. Oke Fine. Lanjut~


Meminta barokah hanya Allah dan dengan cara yang disyariatkan. Adapun meminta barokah dari Allah dengan sebab yang tidak disyariatkan seperti dengan mengusap dinding masjid tertentu, mengambil tanah kuburan tertentu, dan lainnya, ini termasuk dalam syirik kecil.

By the way, sebagai penutup, udah beberapa kali saya dengar, ustad berkata begini:
"Dari SAUDARAMU, Abdullah Roy".


Da aku mah apa atuh.......
Wes, tulisan ini saya tutup. Semoga memberikan manfaat kepada diri saya sendiri, handai taulan saudara saudari pembaca sekalian. Kebenaran datang dari Allah, kesalahan adalah milik saya. Jikalah ada perbedaan pemahaman yang saudara rasakan, silakan merujuk pada ustad yang lebih banyak ilmunya, lebih shahih dalilnya.


Wassalamu'alaikum warrahmatullah,
Bumi, 27 Mei 2016     

Referensi:
Semua tulisan berwarna ungu adalah pemahamahaman saya terhadap halaqoh HSI.
Semua tulisan berwarna selain ungu sumbernya selain halaqoh HSI.

Keterangan tanda bintang (*)
1. http://www.ibnukatsironline.com/2015/04/tafsir-surat-ali-imran-ayat-96-97.html
2. http://tafsirq.com/44-ad-dukhan/ayat-3
3. Muhammad Fuad Abdul Baqi. 2014. Muttafaqun 'Alaih, Shahih Bukhari Muslim. Pent: Muhammad Suhadi, Anas Habibi, Tony Timur. Jakarta: Beirut Publishing