Kamis, 26 Mei 2016

HSI 1 [Belajar Tauhid] - Halaqoh 8 [Bertabarruk / Mencari Barakah]

BERTABARRUK (MENCARI BARAKAH/BAROKAH)


Okelas, harus diakui, kesibukan menyita, hingga tulisan resume ini tertunda. Alhamdulillah, akhirnya ada waktunya juga. Meskipun rada tengah malem. Yuk Mari~


Barokah adalah banyaknya kebaikan dan langgengnya kebaikan tersebut. Allah adalah dzat yang ber-barokah, artinya, banyak kebaikannya.

Firman Allah:
"tabarakallahu rabbul 'alamin"
Dan Allah adalah dzat yang memberikan keberkahan/kebaikan kepada sebagian makhlukNya sehingga makhluk tersebut menjadi makhluk yang berbarokah dan banyak kebaikannya.

Yuk mari buka Al-Quran surat Ali Imran ayat 96 (*1):

 "Sesungguhnya rumah yang pertama yang Allah letakkan bagi manusia untuk beribadah adalah yang di Mekah yang berbarokah dan petunjuk bagi seluruh alam."

Ka'bah diberikan barokah oeh Allah dan cara untuk mendapatkan barokahnya adalah dengan melakukan ibadah di sana.

 Firman Allah dalam surat Ad-Dukhan ayat 3 (*2):

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
 "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (AlQuran) pada malam yang berbarokah. Sesungguhnya kami memberikan peringatan."

Malam lailatul Qadr adalah malam yang berbarokah dan cara mendapatkan barokahnya adalah dengan melakukan ibadah di malam tersebut.

Seorang ulama berbarokah dengan ilmunya dan juga dakwahnya. Cara mencari keberkahan atau kebaikannya adalah dengan menimba ilmu dari ulama tersebut.


Ada barokah yang sifatnya dzatiyyah, yaitu dzat yang berbarokah. Barokah jenis ini bisa berpindah dan hanya Allah berikan kepada Nabi dan Rasul. Oleh karena itu, dulu para sahabat nabi bertabarruk (mencari berkah) dengan bekas air wudhu nabi, rambut beliau, dan keringat beliau. Sepeninggal beliau, mereka tidak melakukan ini kepada Abu Bakr dan Umar dan para sahabat yang lain. Ini menunjukkan bahwa ini adalah kekhususan para nabi dan para rasul.


Sebentar, ini rasanya ganjil di kepala, saya searching dulu... sudah jadi kebiasaan saya dalam urusan agama, kalau ada yang "baru nih" langsung cek. Shahih? Beneran? Kebetulan di rumah ada buku hadist shahih Bukhari Muslim, yang shahih aja. Kalau yang ga shahih belum berani baca. Itu pun hanya dibuka bila perlu. (Piye toh... ternyata parah. Ga belajar padahal buku ada) (*3).

Ini, saya point ya~
1.  Bab 45 (Keutamaan), Mukjizat Nabi (Hadist ke-1468)
"Anas bin Malik berkata,"Ketika waktu sholat Ashar tiba, orang-orang mencari air wudhu namun tidak mendapatkannya. Lalu aku melihat Rasulullah saw diberi air wudhu. Beliau kemudian meletakkan tangannya di dalam bejana tersebut seraya memerintahkan orang-orang untuk berwudhu darinya." Anas berkata,"Aku melihat air keluar dari jari-jari beliau hingga semua orang sampai yang terakhir dapat berwudhu."

2. Harum Aromanya, Halus Lembut Badannya
"Anas berkata,"Belum pernah aku menyentuh sutra dan tidak juga dibaj (jens sutra lain) yang lebih lembut dibandingkan telapak tangan Nabi saw. Belum pernah pula aku mencium suatu aroma sekalipun atau bau minyak wangi sekalipun yang lebih wangi dibanding aroma atau wangi Nabi."

3. Harum dan Berkahnya Keringat Nabi
"Anas meriwayatkan bahwa Ummu Sulaim biasa membentangkan tikar dari kulit untuk Nabi Muhammad saw, lalu beliau istirahat siang di atas tikar tersebut. Anas mengisahkan,"Apabila Nabi saw telah tidur maka Ummu Sulaim mengambil keringat dan rambutnya yang terjatuh dan meletakkannya di wadah kaca. Setelah itu, ia mengumpulkannya di sukk (ramuan minyak wangi)."

4. Penetapan Ciri-ciri Khatam (Cap) Kenabian yang Ada Pada Rasulullah
As-Sa'ib bin Yazid berkata,"Bibiku pergi menemui Nabi saw bersamaku, lalu ia berkata,'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saudara perempuanku ini sedang sakit.' Maka Nabi saw mengusap kepalaku dan memohon keberkahan untukku. Kemudian beliau berwudhu dan aku pun minum sisa air wudhunya. Kemudian aku berdiri di belakangnya hingga aku melihat ada tanda kenabian sebesar telur burung di antara dua pundaknya."

Ada juga sih keutamaan Nabi dan Rasul lainnya dalam buku ini, hanya... serius banyak banget. Bagian yang menarik adalah... Rasulullah tampan sekali. hahahaha. Oke Fine. Lanjut~


Meminta barokah hanya Allah dan dengan cara yang disyariatkan. Adapun meminta barokah dari Allah dengan sebab yang tidak disyariatkan seperti dengan mengusap dinding masjid tertentu, mengambil tanah kuburan tertentu, dan lainnya, ini termasuk dalam syirik kecil.

By the way, sebagai penutup, udah beberapa kali saya dengar, ustad berkata begini:
"Dari SAUDARAMU, Abdullah Roy".


Da aku mah apa atuh.......
Wes, tulisan ini saya tutup. Semoga memberikan manfaat kepada diri saya sendiri, handai taulan saudara saudari pembaca sekalian. Kebenaran datang dari Allah, kesalahan adalah milik saya. Jikalah ada perbedaan pemahaman yang saudara rasakan, silakan merujuk pada ustad yang lebih banyak ilmunya, lebih shahih dalilnya.


Wassalamu'alaikum warrahmatullah,
Bumi, 27 Mei 2016     

Referensi:
Semua tulisan berwarna ungu adalah pemahamahaman saya terhadap halaqoh HSI.
Semua tulisan berwarna selain ungu sumbernya selain halaqoh HSI.

Keterangan tanda bintang (*)
1. http://www.ibnukatsironline.com/2015/04/tafsir-surat-ali-imran-ayat-96-97.html
2. http://tafsirq.com/44-ad-dukhan/ayat-3
3. Muhammad Fuad Abdul Baqi. 2014. Muttafaqun 'Alaih, Shahih Bukhari Muslim. Pent: Muhammad Suhadi, Anas Habibi, Tony Timur. Jakarta: Beirut Publishing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar