Selasa, 24 Mei 2016

HSI 1 [Belajar Tauhid] - Halaqoh 7 [ Termasuk Syirik Memakai Jimat]

TERMASUK SYIRIK MEMAKAI JIMAT


 Allah adalah dzat yang memberikan manfaat dan mudharat. Kalau Allah menghendaki memberikan manfaat kepada seseorang, maka tidak akan ada yang bisa mencegahnya. Demikian pula sebaliknya, Ketika Allah menghendaki untuk menimpakan musibah kepada seseorang maka tidak akan ada yang bisa menolaknya.

Keyakinan tersebut menyebabkan kita sebagai seorang muslim bergantung hanya kepada Allah dan merasa cukup dengan Allah dalam usaha mendapatkan manfaat dan menghindari mudharat. Misalnya dalam mencari rezeki, memperoleh keselamatan, dan kesembuhan. Kita tidak boleh sekalipun bergantung pada benda-benda yang dikeramatkan, seperti jimat, wafaq, susuk, dan sebagainya. Ada macam-macam jimat, anyway. Jimat, rajah, tamimah, terbuat dari kayu, dari rambut, tulisan arab, hingga ayat AlQuran. (*1). Klik disini kalau mau tau.

Sabda Rasulullah:
"Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (yaitu jimat dan semisalnya), sungguh ia telah berbuat syirik." (HR. Ahmad disahihkan oleh Syaikh Albani).

Apabila meyakini barang tersebut adalah sebab perantara, maka ia termasuk syirik kecil, karena telah menjadikan sesuatu yang bukan sebab sebagai sebab. Padahal, yang berhak menentukan sesuatu sebagai sebab atau tidak adalah dzat yang menciptakannya, yaitu Allah.

Apabila ya meyakini bahwa dengan sedirinya benda tersebut memberikan manfaat dan mudharat, maka ini termasuk syirik besar yang bisa mengeluarkan seseorang dari Islam.

Berulang kali saya dengarkan materinya agar bisa memahami materi kali ini. Opo iki maksudnya? Sebab yang bukan sebab? Perantara?
Ternyata contohnya begini, menulis kalimat doa, dalam bahasa arab, kemudian doa tersebut dibawa kemana-mana dengan keyakinan bahwa doa yang dibawa tersebut akan menyelamatkan karena kalimat doa tersebut mengandung nama Allah. Ini masuk syirik kecil.

Tapi kemudian saya berpikir, lah, bagaimana dengan obat-obatan? Kita yakin kan obat itu menyembuhkan?
Ternyata pertanyaan ini telah ditanyakan sebelumnya di grup "tanya ustadz" halaqoh HSI. Dan di website terpercaya lainnya.
Tricky. Real tricky. Ini hasil olahan pikiran saya. Kalau masih penasaran tanya ustadz beneran, saya mah masih belajar. Sekali lagi, ini catatan saya. Pemahaman saya.

Begini, kalau kita minum obat, dengan meyakini bahwa obat tersebutlah yang menyembuhkan, bukan Allah, syirik besar. Karena meyakini sesuatu selain Allah sebagai sebab. Kalimat gaulnya gini:
"Gue doa, ga doa, ga ada urusan dengan kesembuhan Gue. Obat ini nih yang bikin gue sembuh!"

Kalau kita minum obat, dengan meyakini bahwa obat tersebut yang menyembuhkan kita dengan izin Allah, maka ini bukanlah syirik. Karena kita meyakini Allah sebagai penyebab kesembuhan kita. Kalimat gaulnya gini:
"Alhamdulillah, dengan izin Allah, aku sembuh setelah minum obat ini" atau
"Bismillah, Ya Allah sembuhkanlah aku melalui obat ini.."
Lihat bedanya?
Kata saya yang satu jumawa yang satu tunduk patuh. *salah fokus* Bedanya yang satu meyakini Allah sebagai penyebab sesuatu, yang satunya tidak.

Terus...
Meyakini  gelang bertuliskan doa menyehatkan (syirik kecil)
Meyakini gelang magnet secara ilmiah menyehatkan dengan izin Allah (bukan syirik)
Kenapa?
Karena yang pertama tetap yakin pada Allah cuma caranya kurang sesuai.


Lihat... lihat..
Jatuh pada syirik besar kalau.. kita meyakini selain Allah sebagai sebab terjadiny sesuatu.
Lalu, mengapa meyakini doa yang disimpan menghindarkan dari celaka dan meyakini gelang magnet memberikan kesehatan masuk kategori syirik kecil? Sementara meyakini obat-obatan dengan izin Allah merupakan sesuatu yang menyembuhkan tidak syirik? Bukankah obat, doa, dan gelang sama-sama benda? Dimana bedanya????
--mulai hamsyong, berasap kepala akika--

Adalah pada ilmu.
Sebab, harus disandarkan pada ilmu atau pada dalil (Triutomo, 2011). Makanya, meyakini obat-obatan dan gelang magnet menyembuhkan, atas dasar ilmu, dengannya Allah menyembuhkan, tidak termasuk syirik. Berbeda dengan meyakini bahwa menyimpan tulisan doa menghindarkan dari celaka, yang tidak ada landasan ilmunya baik ilmu dalam agama maupun ilmiah. Ini masuk syirik kecil.

Misalnya lagi, mengetahui perkiraan cuaca akan hujan. Kemudian kita bawa payung. Apakah syirik percaya pada perkiraan cuaca? Tidak.
Karena ada ilmunya.
Dan.. hati tetap meyakini bahwa Allah lah yang menyebabkan segalanya.

Fiuh.. Sedikit paham. Sedikit. Can't wait for another explanation. Mulai serius. Banget.
Demikianlah tulisan ini saya rampungkan. Jikalah ada perbedaan dengan yang pembaca pahami, silahkan merujuk pada ustadz yang lebih shahih ilmunya, lebih banyak dalilnya. Semoga Allah merahmati kita semua.



Wassalamu'alaikum warrahmatullah,
Bumi, 24 Mei 2016


Referensi:
Semua tulisan yang berwarna ungu adalah hasil pemahaman saya terhadap materi halaqoh HSI.
Semua tulisan berwarna selain ungu adalah materi selain halaqoh HSI.
 
Triutomo, Ndaru. 2011. Jimat Menurut Islam dalam https://buletin.muslim.or.id/aqidah/jimat-menurut-islam diakses pada 24 Mei 2016 pukul 19.00)

keterangan tanda bintang (*): (idem atas)

Sumber lain yang bisa dibaca:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar