TAUBAT DARI KESYIRIKAN
Orang yang berbuat syirik kepada Allah, kemudian meninggal dunia dalam keadaan belum bertaubat kepada Allah, maka doa syirik tersebut tidak diampuni.
NAMUN, kalau dia bertaubat sebelum ia meninggal, maka dosa tersebut diampuni sebagaimana dosa lainnya.
Taubat Nasuha adalah taubat yang memenuhi tiga syarat sebagai berikut:
1. Menyesal
2. Meninggalkan perbuatan tersebut
3. Bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi
Perhatikan Al-Qur'an surat Az-Zumar ayat 23,
Di dalam Halaqoh, hanya dibahas ayat ke 25, cuma menurut saya baca aja tafsirnya di atas, direnungkan. Ambillah kaca, bercermin ke dalam diri. Udah buat apa aja?
"Katakankah,'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (yaitu dengan berbuat dosa), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang."
Serasa ingin saya bold semua kalimatnya. Sungguh Allah Maha Penyayang....
Ahhh... cermin retak cermin dibelah. Cermin pun enggan memantulkan bayangan sankin banyaknya dosa-dosa. Udah taubat, eh, bikin lagi. Tapi teranglah sudah, bahwa... teruslah bertaubat. Perbanyaklah istighfar. Dan... ndak boleh berputus asa. Karena di ayat di atas jelas, bahwa Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.... bahkan dosa syirik, yang paling besar. Masih ada lagi penguatan bahwa Allah, yang menciptakan langit dan bumi ini, Maha Penerima Taubat.
Sebelum meninggal masih diterima Bro, Sis. Ayo terus bertaubat. Tapi... caranya.. gimana? Oke fine. Searching lagi deh akika...
Pernah dengar taubat nasuha? Yes yes. Itu.
"Taubat nasuha adalah taubat yang mencapai puncak kesempurnaan." (Hakim, 2015) [*2]
Taubat nasuha ini, taubat yang niatnya bersih, ikhlas karena Allah semata. Sama dengan yang disebutkan di atas, sungguh-sungguh bertekad kuat, ndak mau mengulagi dosa tersebut lagi, karena Allah.
Voila! Ada sholat sunnah taubat. Apakah itu? Sholat dua rakaat setelah seorang hamba melakukan perbuatan dosa [*3]. Ada hadistnya, panjang. Kalau ingin tahu lebih lanjut, klik disini. Tata caranya, setelah melakukan dosa, ingin bertaubat, sungguh-sungguh bertaubat. Mengharapkan ampunan dari Allah, berwudhu, sholat 2 rakaat. Abis itu baca istighfar.
Sebagai penutup halaqoh, ustadz menyampaikan bahwa... sahabat Rasulullah pun tadinya belum beragama islam. Namun kemudian bertaubat. Lalu bagaimana cara agar kita tidak kembali dalam kesyirikan?
Pelajarilah ilmu tauhid. Kenalilah macam-macam syirik. Sehingga kita dapat menjauhinya.Demikianlah catatan ini saya rampungkan.
Semoga memberikan manfaat yang positif bagi saya dan bagi pembaca. Kebenaran datang dari Allah, kesalahan adalah milik saya. Jikalah ada perbedaan pendapat dengan yang pembaca miliki, silahkan merujuk pada pendapat yang lebih shahih ilmunya, lebih jelas dalildnya. Semoga Allah memberikan petunjuk di dalam hati kita dan menganugerahkan kita hati yang senantiasa memiliki keinginan untuk dekat denganNya.
..Astaghfirullah waatu bu ilaih..
..Irhamna Ya Allah, Ya Rahman..
Bumi, 20 Mei 2016
Referensi:
Semua tulisan yang berwarna ungu merupakan hasil pemahaman saya terhadap halaqoh HSI
Semua tulisan selain ungu merupakan sumber di luar halaqoh HSI
Keterangan (*)
(1) http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-az-zumar-ayat-53-59.html
(2) https://muslimah.or.id/7359-pengertian-taubat-nasuha.html
(3) https://muslim.or.id/4129-keutamaan-shalat-taubat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar